

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melakukan inovasi dalam kebijakan penerimaan murid baru tahun ajaran 2025/2026. Melalui Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB), jalur zonasi kini diubah menjadi jalur domisili dengan pendekatan rayonisasi. Langkah ini diambil untuk mencegah terjadinya blank spot atau wilayah tanpa akses ke sekolah negeri sama sekali.
“Kalau kita pakai zonasi, yang di dalam lingkaran zonasi itu saja yang dapat akses ke sekolah negeri. Sementara, radius di luar zonasi tidak terjangkau. Apalagi kalau dalam satu zonasi ada tiga sekolah negeri yang berdekatan, ini bisa timpang,” ujar Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikdasmen, Gogot Suharwoto, Jumat, 13 Juni 2025.
Dengan sistem rayonisasi, pembagian wilayah menjadi lebih adil. Gogot menjelaskan setiap sekolah negeri diberi mandat untuk mengampu kecamatan tertentu dalam wilayah administratif. Sebagai contoh, SMA Negeri 1 mengampu wilayah A dan B, SMA Negeri 2 mengampu wilayah C dan D, dan seterusnya. Hal ini dilakukan agar seluruh kecamatan di suatu daerah terlayani dan tidak tertinggal dari sisi akses pendidikan.
“Kami bagi rayonisasi, supaya semua kecamatan tertampung di SMA negeri terdekat. Ini agar tidak ada daerah yang tidak terkover oleh sekolah negeri,” jelas Gogot.
Uniknya, sistem rayonisasi ini hanya diterapkan pada jenjang SMA, karena kompleksitas persebaran dan daya tampung yang berbeda-beda. Siswa yang tinggal di perbatasan kabupaten/kota dalam satu provinsi tetap bisa mendaftar di sekolah negeri tetangga yang masuk dalam satu rayon.
Kemendikdasmen pun memberikan kewenangan penuh kepada pemerintah daerah—melalui peraturan gubernur, bupati/wali kota, atau keputusan teknis—untuk menetapkan cakupan wilayah rayonisasi sesuai kondisi lokal.
Perubahan sistem ini mengacu pada Permendikdasmen Nomor 3 Tahun 2025 yang resmi berlaku sejak 28 Februari 2025. Dalam SPMB 2025, terdapat empat jalur penerimaan: domisili, afirmasi, prestasi, dan mutasi. Masing-masing jalur diberikan kuota minimum agar penerimaan lebih inklusif dan merata.
Gogot optimistis dengan penerapan rayonisasi, distribusi siswa dan pemerataan pendidikan akan semakin adil di seluruh Indonesia. Tak hanya itu, pendekatan ini diyakini mampu menghilangkan stigma sekolah favorit karena semua sekolah negeri didorong untuk memiliki mutu layanan yang setara.
Jadwal Tryout Terbaik untuk Siap Hadapi SNBT 2026
27 Apr 2025 | 135
Menghadapi ujian seleksi nasional seperti SNBT 2026 tentu menjadi tantangan tersendiri bagi calon mahasiswa. Oleh karena itu, penting bagi para peserta untuk mempersiapkan diri dengan baik, ...
Mengubah Dapur Lama Jadi Modern Bersama Jasa Renovasi Rumah Profesional
23 Apr 2025 | 82
Dapur adalah salah satu ruang paling penting dalam sebuah rumah. Selain sebagai tempat memasak, dapur juga berfungsi sebagai ruang berkumpul bagi keluarga. Namun, seiring berjalannya waktu, ...
Cara Mendapatkan Uang dari Instagram Tanpa Modal
21 Jul 2024 | 187
Instagram, platform media sosial yang sangat populer, tidak hanya digunakan untuk berbagi foto dan video, tetapi juga bisa menjadi sumber penghasilan. Memonetisasi akun Instagram dapat ...
Maksimalkan Persiapan Ujian dengan Tryout Online Kimia SMA
17 Jun 2025 | 58
Dalam dunia pendidikan, persiapan ujian adalah langkah krusial yang tidak boleh diabaikan. Terlebih lagi, bagi siswa SMA yang harus menghadapi berbagai ujian termasuk ujian kimia. Salah ...
Solusi Cerdas untuk Mengatasi Tantangan Social Listening
13 Maret 2025 | 96
Di era digital yang semakin maju, bisnis dan organisasi semakin menyadari pentingnya social listening. Social listening adalah proses mengawasi percakapan di media sosial terkait merek, ...
Cara Efektif Mengatasi Komentar Negatif di Sosial Media
21 Jul 2024 | 480
Seiring dengan perkembangan teknologi, penggunaan media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Namun, di balik manfaatnya, media sosial juga membawa dampak negatif, ...