Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini mengumumkan pemberian bantuan sosial (bansos) senilai Rp 11.25 triliun untuk 18.8 juta orang. Setiap penerima akan menerima Rp 600 ribu per bulan selama Februari 2024, Maret 2024, dan Mei 2024. Namun, keputusan ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Beberapa menyambut baik sementara yang lain menilai ini sebagai strategi politik menjelang pemilihan presiden.
Dalam melakukan pemberian bansos ini, Jokowi dihadapkan pada berbagai pertanyaan, terutama terkait dengan waktu pemberiannya. Mengapa bansos ini diberikan di awal Februari 2024? 14 hari sebelum pemilu, yang mana bisa dianggap sebagai momen yang strategis menjelang pemilihan presiden? Banyak yang berspekulasi bahwa langkah ini diambil untuk mendapatkan dukungan politik dari rakyat yang menerima bansos. Di sini, muncul kata kunci 'Jokowi ingin berkuasa lebih lama' yang menjadi perhatian banyak pihak.
Penentuan waktu yang 'tepat' ini pun dipandang beberapa kalangan sebagai upaya kampanye politik Jokowi untuk mendukung keinginannya agar anaknya, Gibran Rakabuming Raka, dapat menjadi wakil presiden. Namun, ini juga menimbulkan pertanyaan moral. Apakah pemberian bansos seharusnya dijadikan sebagai alat untuk mencapai kepentingan politik tertentu? Apakah hal ini adalah bentuk nyata dari kepedulian pemerintah yang seharusnya?
Perlu dicatat bahwa pemberian bansos yang bersifat rutin seharusnya bukan digunakan sebagai instrumen kampanye politik. Sebagai gantinya, bansos seharusnya diberikan sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap rakyatnya yang sedang mengalami kesulitan ekonomi.
Kemudian, muncul juga kata kunci 'Jokowi tidak mau cuti jadi presiden tapi mau kampanye' yang terkait dengan keputusan Jokowi untuk tetap aktif di kancah politik. Jokowi sebelumnya telah menunjukkan ketidakberpihakan terhadap rencana cuti jabatan sebagai presiden selama masa kampanye, melainkan ingin tetap menjadi presiden aktif yang sekaligus menjalankan kampanye politik. Hal ini pun menimbulkan pertanyaan, apakah pemimpin seharusnya fokus pada tugasnya untuk memimpin negara atau justru terlibat aktif dalam kampanye politik?
Sebagai masyarakat, kita seharusnya tidak hanya melihat hal ini dari satu sisi. Meskipun kekhawatiran mengenai kepentingan politik dalam pemberian bansos tidak dapat diabaikan, namun perlu diingat bahwa pandemi telah membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi sebagian besar masyarakat. Bantuan sosial dalam bentuk apapun diharapkan bisa memberikan bantuan yang nyata bagi mereka yang membutuhkan.
Dalam hal ini, peran masyarakat dalam memantau pemberian bansos dan mengkritisi segala tindakan politik yang cenderung menyalahgunakan kebijakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok sangatlah penting. Kita sebagai rakyat seharusnya memastikan bahwa keputusan pemerintah benar-benar diambil demi kepentingan rakyat dan bukan semata-mata untuk kepentingan politik pribadi.
Maka dari itu, alangkah baiknya jika pemerintah juga memberikan transparansi mengenai alasan di balik keputusan pemberian bansos ini. Menjadi tugas kita sebagai masyarakat untuk tidak hanya menerima informasi tanpa kritis, namun juga memastikan bahwa kebijakan yang diambil pemerintah benar-benar berkaitan dengan kebutuhan masyarakat dan bukan sekadar instrumen politik belaka.
Bus Study Tour Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat
28 Mei 2024 | 281
Sebuah peristiwa tragis terjadi saat sebuah bus study tour terperosok ke jurang di daerah Lampung, mengakibatkan 6 orang mengalami luka berat. Insiden ini menimbulkan kejadian yang ...
Kenapa Kampus Wajib Adaptasi Digital Agar Karier Lulusan Moncer? Ini Jawabannya!
11 Okt 2025 | 9
Transformasi digital telah mengubah lanskap dunia kerja secara fundamental, menuntut adaptasi cepat dari berbagai sektor, termasuk pendidikan tinggi. Perguruan tinggi kini memiliki peran ...
Teknik Promosi Kreatif Lewat Konten Nostalgia: Bikin Audiens Auto Tersentuh
19 Apr 2025 | 72
Dalam dunia pemasaran yang terus berkembang, teknik promosi kreatif menjadi salah satu elemen penting untuk menarik perhatian audiens. Salah satu pendekatan terbaru yang sedang banyak ...
Ini Tipsnya Supaya Tidak Latah Membeli Makanan Berpengawet Buatan
7 Feb 2020 | 2124
Makanan kemasan dengan kandungan bahan kimia berbentuk pemanis dan pengawet buatan tidak luput dari keseharian kita. Salah satu sebab mengkonsumsinya ialah sebab makanan kemasan diketahui ...
Centang Biru Facebook dan Keamanan Akun: Meningkatkan Perlindungan
23 Maret 2025 | 168
Di era digital saat ini, kehadiran di media sosial menjadi sangat penting, baik untuk individu, merek, ataupun bisnis. Salah satu fitur yang banyak dicari adalah centang biru Facebook. ...
Di Balik Layar: Kisah Dosen yang Lebih dari Sekadar Pengajar
9 Agu 2024 | 318
Pendidikan tinggi bukan hanya tentang menyerap informasi, melainkan tentang mengembangkan diri menjadi manusia yang lebih baik. Dosen, sebagai pengajar, tidak hanya bertindak sebagai sumber ...