Menyukai pria yang tak bisa dimiliki bisa membuat kita merasa sedih dan terpuruk. Ada rasa kecewa, marah, hingga menyesal telah menyukai dan menaruh harapan padanya. Namun, kalau pada kenyataannya dia memang tak bisa membalas perasaanmu, maka pilihan paling bijak adalah menyudahi rasa suka yang ada. Walau prosesnya mungkin tidak mudah, tapi cara-cara ini bisa menjadi langkah awal untuk dicoba demi mendapatkan kembali rasa bahagia. Saatnya untuk menata ekspektasi dan hatimu jadi lebih baik lagi.
Sudahi harapan kosong. Terima saja kenyataan bahwa dia memang tak membutuhkanmu. Kamu bukan orang yang istimewa untuknya, dan ini perlu kamu terima dengan hati yang lapang dada. Lapangkan ruang di hatimu untuk menerima realitas ini sepahit apa pun kenyataan yang ada.
Kadang ada harga diri yang terluka saat kita menyukai seseorang tapi orang tersebut tidak menerima perasaan kita. Di sini, kita bisa coba pulihkan dulu harga diri kita. Caranya? Bisa dimulai dengan kembali menyayangi diri sendiri. Lakukan sesuatu yang bisa hadirkan rasa bahagia di dalam dirimu dengan cara paling nyaman yang bisa kamu lakukan.
Sudahi kebiasaan stalking media sosialnya. Tak perlu lagi mencari tahu kabar terbarunya. Buat jarak dan batasan baru dengannya. Kalau memang tak ada keperluan khusus, tak perlu mencuri-curi waktu atau kesempatan untuk bisa berpapasan atau berjumpa lagi dengannya. Bukan berarti kamu harus membencinya, melainkan hadirkan rasa aman lagi di dalam hatimu agar tidak terjebak dalam mengharapkan sesuatu yang sudah sepatutnya dilepaskan.
Mencintai seseorang butuh keberanian. Bahkan butuh pengorbanan. Selama ini kamu mungkin sudah menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk menggapai cintanya. Sampai ketika kamu tahu dia bukan seseorang yang bisa membalas perasaanmu, maka yang perlu kamu lakukan adalah mengapresiasi diri sendiri lebih dulu. Hargai usaha yang sudah kamu lakukan sebab itu menunjukkan kamu telah membuat perkembangan sendiri dalam memahami dirimu melalui caramu mencintai orang lain.
Temui kembali orang-orang yang selama ini selalu ada untukmu, seperti teman, sahabat, atau orangtua. Tekuni lagi hobi atau kegiatan yang bisa membuatmu bahagia saat melakukannya. Cobalah untuk terhubung kembali dengan orang atau hal yang kamu cintai. Memiliki perasaan bisa terhubung kembali dengan orang atau lingkungan sekitar bisa membuatm kembali menemukan kenyamanan.
Itu tadi lima hal yang bisa dicoba jika ingin menenangkan diri dan berhenti terobsesi menyukai seseorang yang tak bisa dimiliki. Semoga hatimu segera pulih dan tenang kembali, ya. Yakin saja cinta yang lebih baik akan menyambutmu di waktu yang terindah.
Mengenal Profil Sonny Tri Danaparamita (PDI-P) Jawa Timur III: Jejak Karier dan Dedikasi
4 Jun 2025 | 88
Di tengah dinamika politik Indonesia yang terus berkembang, salah satu sosok yang cukup dikenal di kancah politik Jawa Timur adalah Sonny Tri Danaparamita. Saat ini, Sonny merupakan anggota ...
11 Okt 2025 | 14
Globalisasi telah mengubah lanskap pendidikan dan karier secara fundamental. Di era yang semakin terhubung ini, kemampuan berbahasa asing dan memiliki pola pikir global bukan lagi sekadar ...
Mengoptimalkan Bisnis Anda dengan Pemantauan Percakapan Digital
28 Apr 2025 | 71
Dalam era digital saat ini, pemantauan percakapan di media sosial menjadi salah satu alat yang tak terpisahkan bagi para pemilik bisnis yang ingin tetap relevan dan bersaing. Ketika ...
Digital Marketing dan Traditional Marketing, Apa Saja Kelebihan dan Kekurangannya?
21 Jul 2024 | 446
Digital Marketing dan Traditional Marketing adalah dua strategi pemasaran yang berbeda yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai target pasar mereka. Dalam era digital ini, kedua ...
Membuat Konten Viral Tanpa Budget Besar: Mungkinkah?
10 Apr 2025 | 73
Di dunia digital saat ini, membuat konten yang viral menjadi daya tarik banyak pelaku bisnis dan marketer. Namun, tantangan yang sering dihadapi adalah bagaimana menciptakan konten tersebut ...
Tips Mengelola Stres dan Tekanan Saat Mengikuti Tes Kedinasan TNI
5 Maret 2025 | 104
Mengikuti Tes Kedinasan TNI bukan hanya soal kesiapan akademik dan fisik, tetapi juga kemampuan mengelola stres dan tekanan. Banyak peserta yang mengalami kecemasan berlebihan, yang justru ...