RajaKomen
tonton taufik rachman

Dosen Digital Sebut Pemilu 2024 Hadirkan Perang Opini di Media Sosial

19 Jan 2024
446x

Dosen digital marketing Universitas Ma’soem Dr. Tonton Taufik Rachman menilai Pemilu 2024 kali ini kerap menghadirkan perang di media sosial. Adapun hal ini tentunya tak lepas dari tren masyarakat yang kini lebih suka mendapatkan berita di media sosial dari unggahan netizen.

Di era serba digital seperti sekarang, media sosial telah menjadi salah satu alat yang paling berpengaruh dalam menyebarkan opini dan mempengaruhi pemilih. Platform seperti YouTube, TikTok, Instagram, Facebook, dan Twitter telah menjadi medan pertempuran yang sengit dalam perang di media sosial, terutama dalam konteks Pemilu 2024.

Dr. Tonton pun membeberkan pengaruh masing-masing platform media sosial terhadap pemilih baru serta dampaknya pada proses politik di Indonesia.

Pengaruh Media Sosial dalam Mempengaruhi Opini Publik

Dr. Tonton menjelaskan Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar bagi platform media sosial. Saat ini, YouTube memiliki lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan di Indonesia, sementara TikTok juga mengalami lonjakan popularitas dengan lebih dari 200 juta pengguna.

Di sisi lain, Instagram juga memiliki basis pengguna yang besar dengan lebih dari 85 juta pengguna. Sementara Facebook dan Twitter masing-masing memiliki sekitar 130 juta dan 35 juta pengguna di Indonesia.

“Angka-angka ini menunjukkan betapa besar pengaruh sosial media dalam menyebarkan informasi dan mempengaruhi opini publik di Indonesia,” ujar Dr. Tonton dalam keterangannya, Senin (15/1/2024).

Pengaruh Opini di Media Sosial Terhadap Pemilih Baru

Perang argumen di media sosial dapat memiliki dampak yang signifikan terutama terhadap pemilih baru. Pengguna media sosial yang terhubung dengan topik politik cenderung terpapar pada berbagai opini dan narasi yang diperkuat melalui konten multimedia.

Dr. Tonton mengungkapkan YouTube dengan konten video panjangnya mampu menjadi wadah bagi para pembuat konten untuk menyebarkan pandangan politik mereka. TikTok, dengan format video pendeknya, menjadi wadah yang cepat dalam menyebarkan opini politik bersifat viral. Instagram, Facebook, dan Twitter juga turut memainkan peran penting dalam menyebarkan pesan politik baik melalui foto, status, maupun tautan berita.

“Pemilih baru, terutama generasi milenial dan Z, cenderung lebih terbuka terhadap informasi yang mereka terima dari sosial media. Mereka mungkin belum memiliki loyalitas politik yang kuat dan lebih mudah terpengaruh oleh konten-konten yang mereka konsumsi di media sosial. Oleh karena itu, pengaruh sosial media terhadap pemilih baru menjadi sangat signifikan dalam proses politik, terutama dalam Pemilu 2024,” ungkapnya.

Terkait perang di media sosial, Dr. Tonton menjelaskan penting bagi masyarakat untuk menyadari besarnya pengaruh media sosial terhadap pemilih baru di Indonesia. Pasalnya, platform digital, seperti YouTube, TikTok, Instagram, Facebook, dan Twitter berperan sangat signifikan dalam membentuk opini publik dan mempengaruhi perilaku pemilih.

Menurutnya, Pemilu 2024 akan menjadi ajang di mana peran media sosial dalam proses politik semakin terlihat. Oleh sebab itu, para pelaku politik, khususnya calon-calon pemilu, perlu memahami pentingnya strategi kampanye di media sosial guna meraih dukungan dari pemilih baru.

Dr. Tonton pun menegaskan perang di media sosial bukan hanya sekedar ajang pertarungan narasi dan opini politik, tetapi juga menjadi medan untuk mendapatkan dukungan dari pemilih baru yang semakin terhubung dengan dunia digital.

Seiring berkembangnya teknologi dan digitalisasi, media sosial telah menjadi kekuatan yang tak terelakkan dalam politik modern. Bahkan, pengaruh media sosial terhadap pemilih baru akan terus berkembang pesat di masa yang akan datang.

“Peran dan pengaruh sosial media bagi pemilih baru di Indonesia mencerminkan betapa pentingnya strategi kampanye digital dalam konteks politik modern, khususnya menjelang Pemilu 2024. Para pelaku politik dan partai politik perlu memahami perang di sosial media sebagai medan untuk meraih dukungan dari pemilih baru yang semakin terhubung dengan dunia digital,” pungkasnya.

(Content Promotion/Dr. Tonton)

Berita Terkait
Baca Juga:
Yoto Player, Speaker Unik yang Lucu Khusus Untuk Anak-anak

Yoto Player, Speaker Unik yang Lucu Khusus Untuk Anak-anak

Gadget      

19 Maret 2020 | 1955


Yoto Player merupakan sebuah speaker buat anak-anak. Tetapi di balik tampilannya yang seperti mainan, speaker ini mempunyai keunikan khusus. Malahan yang mungkin tak anda kira. Pada ...

Rahasia Konten Viral TikTok Menggunakan Jasa Komentar

Komentar Positif Bikin Algoritma TikTok Makin Suka!

Tips      

10 Apr 2025 | 84


Dalam beberapa tahun terakhir, TikTok telah menjadi salah satu platform media sosial terpopuler di dunia. Kemampuannya untuk membuat konten viral dengan cepat menarik perhatian banyak ...

Basuki Setianugroho Penipu

Basuki Setianugroho Penipu

Gadget      

22 Des 2020 | 1354


...

Tryout CPNS SKB: Tips Menjawab Soal Berdasarkan Kisi-Kisi Resmi

Tryout CPNS SKB: Tips Menjawab Soal Berdasarkan Kisi-Kisi Resmi

Pendidikan      

11 Mei 2025 | 61


Pelaksanaan seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) kini semakin dekat, dan salah satu tahapan yang harus dilalui adalah Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Untuk mempersiapkan diri sebaik ...

Tips Wawancara CASN: Teknik Komunikasi Nonverbal yang Mendukung

Tips Wawancara CASN: Teknik Komunikasi Nonverbal yang Mendukung

Pendidikan      

17 Apr 2025 | 72


Wawancara CASN (Calon Aparatur Sipil Negara) merupakan langkah penting dalam proses seleksi untuk meniti karier sebagai pegawai negeri. Persiapan yang matang tidak hanya mencakup pemahaman ...

Viral

Memanfaatkan Influencer dan Buzzer untuk Kampanye Viral yang Sukses

     

27 Maret 2025 | 96


Di era digital saat ini, memasarkan produk atau jasa tidak lagi mengandalkan media tradisional semata. Salah satu pendekatan yang semakin populer adalah menggunakan jasa viral marketing. ...

Copyright © Tolonglah.com 2018 - All rights reserved