Anak jaman sekarang identik dengan generasi yang kurang beradab. Bukan berarti semua anak jaman sekarang tidak beradab tapi rata rata seperti yang kita lihat di media sosial anak jaman sekarang itu kurang memiliki adab. Dari komentar dengan bahasa yang naudzubilah, bahasa sehari hari yang jauh dari kata terdidik, percakapan dengan teman satu team dalam sebuah game yang subhanallah sekali. Istilah pendidikan merubah adab itu seakan kurang mempan pada anak jaman sekarang. Diberi pendidikan yang keras malah membuat laporan ke polisi dengan dakwaan kekerasan terhadap anak dibawah umur, padahal era kita sebagai orang tua jauh lebih terjal tapi memiliki adab yang relatif baik. Setidaknya kita merasa takut kepada orang yang lebih tua termasuk guru.
Kami tidak mengatakan semua anak jaman sekarang tidak beradab tapi dari berbagai macam platform media sosial seperti Instagram, Tiktok, bahkan Twitter dan Facebook bahasa anak generasi sekarang itu tidak lebih tidak kurang seperti penuh dengan kebun binatang. Memang betul setiap generasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dan menilai seluruh individu berdasarkan kategori yang luas dapat mengaburkan realita yang kompleks.
Namun, jika Anda ingin memahami persepsi tentang kurangnya adab kepada sebagian anak muda, berikut beberapa faktor yang mungkin berpengaruh:
Apa yang dianggap sebagai perilaku sopan santun atau "adab" bisa berbeda antar waktu, tempat, dan budaya. Hal yang dipandang tidak sopan di satu budaya mungkin dianggap normal di budaya lain. Sebagai contoh paling mudah adalah adab di Saudi Arabia ketika seorang bersendawa di depan hidangan yang sudah dia makan adalah hal yang bagus karena itu menganggap bahwa konsumen merasa kenyang dengan makanan yang dibelinya, berbeda dengan di Indonesia yang dimana hal seperti itu dianggap tabu bahkan kurang sopan. Begitu juga dengan adab dan etika yang dilakukan anak anak jaman sekarang, yang mungkin dimana mereka anggap itu adalah hal yang sudah sopan padahal dimata kita para generasi milenial dan generasi X adalah hal yang kurang sopan. Karena perbedaan generasi ini dan generasi yang berbeda mungkin memiliki ekspektasi yang berbeda tentang perilaku yang pantas. Apa yang Anda anggap kurang sopan mungkin dipandang berbeda oleh generasi muda.
Anak muda seringkali terpengaruh oleh lingkungan sekitar, termasuk media sosial, teman sebaya, dan figur publik. Paparan konten yang kurang mengedepankan nilai-nilai kesopanan bisa mempengaruhi perilaku mereka. Bahkan diera pesatnya teknologi dan informasi ini juga membuat anak anak zaman sekarang sangat mudah untuk bisa dipengaruhi oleh teknologi, bahkan tren trending di media sosial seperti tikotok. Kurangnya interaksi tatap muka yang mendalam di era digital mungkin bisa mengurangi kesempatan anak muda untuk belajar dan mempraktikkan perilaku sopan santun secara langsung.
Pola asuh anak dan struktur keluarga dapat mempengaruhi pembentukan karakter dan nilai-nilai. Perubahan struktur keluarga dan komunitas bisa berdampak pada cara anak muda belajar mengenai sopan santun. Pergeseran nilai-nilai dalam masyarakat secara luas juga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi perilaku anak muda.
Dalam masyarakat yang cenderung individualistis dan menekankan pencapaian, nilai-nilai seperti kepedulian dan kesopanan terkadang dikesampingkan. Ini yang membuat empati anak jaman sekarang disangka kurang, padahal empati itu pasti mereka rasakan tapi mereka lebih fokus pada diri mereka sendiri tanpa mementingkan hati dan nurani orang lain. Ditambah juga dengan tekanan untuk sukses dan kompetitif bisa mendorong anak muda untuk mengutamakan diri sendiri dan kurang memperhatikan kepentingan orang lain. Ini yang berakibat anak generasi sekarang seperti tidak memiliki etika dan kurang beradab. Meskipun tidak semuanya begitu.
Anak muda belajar melalui pengamatan dan peniruan. Kurangnya keteladanan dari orang dewasa maupun figur publik bisa berdampak pada perilaku mereka. Makna penting bagi orang tua untuk bisa menjadi teladan yang baik bagi putra putrinya. Betul akhirnya semua dikembalikan kepada orang tua. Karena orang tua adalah madrasah pertama bagi anak anaknya.
Selain lima hal itu ada juga tiga hal yang penting diingat bagi orang tua seperti :
Mendorong peningkatan adab pada anak muda memerlukan kerja sama semua pihak, termasuk orang tua, guru, komunitas, dan masyarakat luas.
Kriteria Backlink Berkualitas Untuk Meningkatkan Peringkat SEO
20 Mei 2024 | 241
Backlink merupakan salah satu faktor penting dalam strategi Search Engine Optimization (SEO) untuk meningkatkan peringkat situs web di mesin pencari. Namun, tidak semua backlink memiliki ...
Trik Jitu Bikin Komentar Instagram Ramai Setiap Hari
8 Apr 2025 | 65
Mengelola akun Instagram bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama jika Anda ingin setiap postingan Instagram ramai dengan interaksi dan komentar. Salah satu cara untuk meningkatkan ...
Psikologi Warna dalam Branding Toko Online yang Sukses
9 Apr 2025 | 80
Dalam era digital yang semakin berkembang ini, membangun online shop yang sukses bukanlah hal yang mudah. Salah satu elemen penting dalam branding toko online adalah penggunaan warna. ...
Persiapkan Dirimu dengan Tryout Online CPNS TIU yang Efektif
3 Jun 2025 | 48
Dalam pelaksanaan seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS), salah satu tahap yang paling penting adalah ujian Tes Intelegensia Umum (TIU). Agar dapat menghadapi ujian ini dengan percaya ...
Review Tryout Gratis SMK: Pengalaman Siswa Lolos Seleksi Industri
10 Mei 2025 | 70
Tryout Gratis SMK semakin populer di kalangan siswa yang ingin mempersiapkan diri menghadapi seleksi industri. Program ini menawarkan simulasi ujian yang dirancang khusus untuk siswa ...
Jadwal SNBT 2025 Terbaru: Strategi Sukses Mengikuti Seleksi Nasional
8 Mei 2025 | 141
Dalam upaya memasuki perguruan tinggi negeri di Indonesia, Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) menjadi salah satu jalan yang banyak dilalui oleh para calon mahasiswa. SNBT memberikan ...